Butuh Perhatian Irigasi Persawahan di Naga Juang, Wabub Tinjau : Sensasi Tanpa Solusi.

Nagajuang, (SR Madina News) — Sudah lima bulan berlalu sejak masa panen padi terakhir di Kecamatan Nagajuang, namun hingga kini para petani belum dapat memulai musim tanam. Kondisi ini disebabkan oleh kekeringan berkepanjangan serta tidak berfungsinya sistem irigasi yang biasanya sudah mengairi sawah sekitar satu hingga satu setengah bulan setelah panen.Jumat, 10/10/2025.

Situasi ini mendapat perhatian dari Sekretaris Forum Lingkungan Kesejahteraan Rakyat Madina, Sobaruddin Harahap, S.I.Kom, yang juga dikenal sebagai tokoh muda Nagajuang. Ia menilai bahwa peninjauan Wakil Bupati Mandailing Natal, Atika Azmi Utammi, pada 8 Juli lalu, terkesan hanya formalitas tanpa menghasilkan solusi konkret.

“Kita bisa lihat, dalam program RKPD 2026 tidak tercantum program prioritas untuk mengatasi persoalan irigasi di Nagajuang. Ini membuktikan bahwa peninjauan Wabup Atika hanya sekadar mencari sensasi, bukan menghadirkan solusi,” tegas Sobaruddin.

Ia juga mengingatkan Camat Nagajuang agar lebih proaktif dalam menanggapi persoalan ini, karena menurutnya masalah irigasi sudah sangat mendesak dan menyangkut kebutuhan pokok masyarakat.

Baca Juga :  Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Mandailing Natal Sukses Gelar Lomba Gordang Sambilan HUT RI ke-80

“Setiap hari beliau melewati sawah yang sudah lima bulan tak bisa ditanami. Apakah tidak bertanya mengapa bisa seperti ini? Ataukah karena bukan dari kalangan petani sehingga kurang empati melihat kondisi ini? Jangan sampai masyarakat harus turun aksi dulu baru diperhatikan,” ujarnya dengan nada kecewa.

Sobaruddin menambahkan, sekitar 90 persen masyarakat Nagajuang menggantungkan hidup dari sektor pertanian, sehingga kelangkaan air irigasi ini berdampak langsung terhadap ekonomi dan ketahanan pangan warga setempat.(DS 01)